Selasa, 27 September 2016

Memeluknya Pun Aku Tidak Mampu


19 September 2016

Aku bisa apa ? Memeluknya pun aku tidak mampu.

Matanya lurus kedepan. Sesekali melirik spion kiri menatapku lalu tersenyum. Kami bertengkar dengan gerimis yang dari pagi tidak mau mengalah. Aku tau dia sudah mulai menggigil. Berjam-jam di luar sampai malam, bolak-balik mengurus laporan. Hanya demi sebuah tanda tangan.

“Dingin ya ? sabar ya sayang…” hanya kalimat itu yang bisa aku lontarkan dari belakang. Dan lagi-lagi dia kembali tersenyum.

Ku hangatkan telapak tanganku yang juga kedinginan, dan mengusapkan ke punggungnya. Berharap bisa sedikit mengurangi hawa dingin malam. Dan dia tertawa.

….

Rumah itu tidak pernah sepi dari pagi, puluhan mahasiswa berkelompok tampaknya mulai kesal, dan beranjak pulang.

“Aku pulang dulu ambil jaket ya “tegasnya sambil memutar motor.

Rumahnya dekat, jadi ku iyakan. “hati-hati” jawabku singkat.

….

09.30 PM

“kalau jam 10.00 PM ibu gak keluar juga, kita pulang” tegas temanku yang sudah mulai emosi.

Ya, kami menunggu dosen kawan ! dengan perut kosong dan kedinginan, duduk di teras depan.

“ada jaket di dalam” kata si dia. Menunjuk tas ransel hitamnya.

Dengan sedikit bingung aku membuka tas dan menemukan jaket lain. Ternyata dia membawakan jaket untukku.

“iihh, kok ada buat aku juga” tanggapku spontan.

“iya, pakek aja buat ntar pulang” jawabnya.

Ya, dia baik. Sangaaaat baik.


Dan hari itu kami pulang masih tetap tanpa tanda tangan. Sial !

0 komentar:

Posting Komentar

 

I'm a Glasses Girl Template by Ipietoon Cute Blog Design and Homestay Bukit Gambang